28 Juni 2009

ARTI PERSAHABATAN

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya, banyak orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan, antara lain :

  1. Masalah bisnis UUD ( ujung-ujungnya duit )
  2. Ketidakterbukaan
  3. Kehilangan kepercayaan
  4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
  5. Ketidak setiaan

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

RENUNGKAN :

  • Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
  • Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita, dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita.
  • Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan, siapa yang berada disamping anda???
  • Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ???
  • Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satupun yang dapat anda berikan ???
  • Merekalah sahabat-sahabat anda
  • Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

Jika Tuhan Mengingatkan Kita

Dikisahkan, seorang mandor bangunan yang sedang bekerja di sebuah gedung bertingkat, suatu ketika ia ingin menyampaikan pesan penting kepada tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Mandor ini berteriak-teriak memanggil seorang tukang bangunan yang sedang bekerja di lantai bawahnya, agar mau mendongak ke atas sehingga ia dapat menjatuhkan catatan pesan. Karena suara mesin-mesin dan pekerjaan yang bising, tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya tidak dapat mendengar panggilan dari sang Mandor. Meskipun sudah berusaha berteriak lebih keras lagi, usaha sang mandor tetaplah sia-sia saja.

Akhirnya untuk menarik perhatian, mandor ini mempunyai ide melemparkan koin uang logam yang ada di kantong celananya ke depan seorang tukang yang sedang bekerja di lantai bawahnya. Tukang yang bekerja dibawahnya begitu melihat koin uang di depannya, berhenti bekerja sejenak kemudian mengambil uang logam itu, lalu melanjutkan pekerjaannya kembali. Beberapa kali mandor itu mencoba melemparkan uang logam, tetapi tetap tidak berhasil membuat pekerja yang ada di bawahnya untuk mau mendongak keatas.

Tiba-tiba mandor itu mendapatkan ide lain, ia kemudian mengambil batu kecil yang ada di depannya dan melemparkannya tepat mengenai seorang pekerja yang ada dibawahnya. Karena merasa sakit kejatuhan batu, pekerja itu mendongak ke atas mencari siapa yang melempar batu itu. Kini sang mandor dapat menyampaikan pesan penting dengan menjatuhkan catatan pesan dan diterima oleh pekerja dilantai bawahnya.

Sahabat yang baik, untuk menarik perhatian kita manusia sebagai hambaNya, Allah SWT seringkali menggunakan cara-cara yang menyenangkan, namun kadangkala juga dengan pengalaman-pengalaman yang menyakitkan. Allah seringkali menjatuhkan "koin uang" atau memberikan kemudahan rejeki yang berlimpah, agar kita manusia mau mendongak keatas, mengingat-Nya, menyembah-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan lebih banyak bersyukur atas rahmat-Nya. Tuhan seringkali memberikan begitu banyak berkat, rahmat dan kenikmatan setiap harinya kepada kita manusia, agar kita mau menengadah kepada-Nya dan bersyukur atas karunia-Nya. Namun, sayangnya seringkali hal itu tidak cukup membuat kita manusia untuk mau mendongak keatas dan bersyukur atas rahmat-Nya. Seringkali hal itu belum cukup membuat kita mau memberikan perhatian lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya.

Karena itu, kadang-kadang Tuhan menggunakan pengalaman-pengalaman menyakitkan, seperti menerima kegagalan, rasa sakit, kemiskinan, kesulitan, musibah, bencana dan berbagai pengalaman menyakitkan lainnya untuk menarik perhatian manusia agar mau mendongak keatas. Menarik perhatian kita untuk mau menengadah kepada-Nya, mengakui kebesaran-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya. Dengan demikian, kesulitan dan pengalaman-pengalaman menyakitkan yang kadang kala diterima manusia, hendaknya diterima sebagai peringatan dari Tuhan untuk menarik perhatian kita. Hendaknya hal itu membuat kita semakin mempererat hubungan dengan Allah swt. Hendaknya hal itu mengajarkan kita untuk mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah. Hendaknya hal itu menyadarkan kita adalah makhluk-Nya yang sangat lemah dan tidak berdaya.

Sahabat yang baik, sudah begitu banyaknya rahmat dan berkah Allah senantiasa mengalir setiap detiknya kepada kita semua manusia. Seperti memiliki pekerjaan yang baik, memiliki kesehatan yang kita rasakan, memiliki kedua mata untuk melihat dunia, kedua kaki yang menopang tubuh kita, kelengkapan panca indra yang sempurna, mendapatkan rejeki yang kita nikmati setiap hari, keluarga yang bahagia dan lain sebagainya. Semua itu sesungguhnya adalah rahmat dan berkah dari Allah SWT yang tak ternilai harganya. Sudahkah hal itu menjadikan kita selalu menengadahkan wajah kepada-Nya, mengingat-Nya dan bersyukur atas rahmat-Nya ? Ataukah hal itu belum menarik perhatian kita, sehingga menunggu Allah menjatuhkan "batu" kepada kita ?. Semoga kita dapat lebih menyadari dan selalu mengingat-SANG PENCIPTA tanpa menunggu kehadiran batu-batu kecil sebagai tanda pengingat kepada-Nya .

" Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 1429 H ", smoga kita termasuk kedalam kelompok " orang yang kembali suci dan beruntung dihadapan Allah SWT." emoticon emoticon

26 Juni 2009

JALAN UNTUK MEMPEROLEH KESUCIAN IALAH DENGAN MELAKUKAN SHOLAT


Apakah Sholat itu? Sholat adalah do'a yang dialamatkan kepada ALLAH SWT dengan segala kerendahan jiwa dan dengan penuh kesadaranakan Kesucian-Nya, Kepujian-Nya, Kekudusan-Nya, dibarengi oleh hasrat yang besar dari seorang abdi Tuhan, untuk memohon pengampunan dari Tuhan dan menarik berkat Rasulullah Muhammad saw. Oleh karena itu apabila kamu berdiri untuk menjalankan Sholat, janganlah seperti perbuatan orang jahil, yang membatasi do’a-do’anya pada ucapan-ucapan dalam bahasa Arab yang sudah ditetapkan, sebab dengan demikian Sholatnya dan Istigfarnya itu tidak lebih dari hanya basa-basi belaka yang tidak ada hakikat didalamnya. Melainkan apabila kamu mendirikan Sholat itu, hendaklah selain do’a-do’a yang terdapat dalam Al-Qur’an, yang merupakan firman ILLAHI, dan do’a-do’a yang ada dalam Hadits yang merupakan sabda-sabda Rasulullah saw, panjatkanlah do’a-do’a dengan bahasamu sendiri dengan penuh kerendahan hati sehingga di dalam hatimu meninggalkan segores bekas yang dalam. Didalam Sholat terkandung obat penangkis kesulitan-kesulitan yang akan datang. Kamu tidak tahu bagaimana takdir akan menjelangmu keesokan hari setiap fajar-baru akan menyingsing. Karena itu sebelum sang kencana-surya mengumandangkan hari telah siang, berkeluh kesahlah kamu di haribaan Tuhanmu dan mohonlah agar hari itu melimpahkan kesentausaan dan keberkatan kepadamu.

(Ajaranku. Hal.46-47)

22 Juni 2009

renungan hati



Allah itu sayang sama kita. Melebihi sayangnya seorang ibu kepada anaknya. Tapi kita nggak merasa kalo Allah sayang sama kita. Kita bisanya hanya mengeluh “ klo Allah sayang kenapa hidupku seperti ini?” selalu susah, selalu sedih, dan banyak lagi keluhan yang keluar dari bibir kita. Tapi di balik semua itu, kita nggak tau rencana Allah. Allah menguji kita. Sampai dimana keimanan kita. Semakin di uji maka akan semakin mantap keimanan kita. Kita dituntut intropeksi diri. Rasulullah saw yang notabene seorang utusan Allah. Nabi yang paling Mulia, beliau aja selalu mengalami kesusahan, penderitaan, harus berjuang, tapi nggak pernah tuh beliau mengeluh. “iya..beliaukan Nabi” pasti itu yang selalu kita katakan. Ya.. apa salahnya sebagi umatnya kita coba mencontohnya. Beliaukan suri teladan buat kita. Ayo…semangat, bangkit. Biar kita dibilang kafir, sesat, non Muslim, atau apalah, jangan pernah putus asa. Walau untuk beribadah aja kita dilarang tapi di sisi Allah kita dilebihkan dari yang lainnya. Yakinlah Allah tidak akan menyia-nyiakan kita. Bangkitlah Khuddam.Banyak berdoa & Istighfar. Kemenangan pasti datang. MUBARAK


ARTI SEBENARNYA PERKATAAN “KEUNTUNGAN ”

Didalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar sebuah perkataan yang banyak sekali digunakan oleh orang-orang yaitu perkataan nafa’ yakni keuntungan. Para pedagang didalam perniagaan mereka sangat bertumpu kepada perkataan ini sekalipun perniagaan itu kecil. Orang-orang peniaga yang kadar perniagaannya mencapai milyaran dollar mereka selalu memikirkan bagaimana untuk mendapatkan nafa atau keuntungan sebanyak-banyaknya. Yang kadangkala selain mereka menggunakan cara-cara usaha yang legal (halal) dalam dunia sekarang ini manusia mencari keuntungan dengan cara yang tidak benar atau illegal (haram) juga. Atau banyak juga orang-orang yang tidak mempunyai sangkut paut secara langsung dengan perniagaan itu namun mereka dengan cara lain berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari perniagaan yang tengah mereka lakukan itu. Dan cara demikianlah orang seperti itu berusaha meraih keuntungan sebanyak mungkin.Hazrat Saeed Bin Abi Wardaa r.a. meriwayatkan dari Hazrat Rasulullah saw katanya Hazrat Rasulullah saw bersabda : “ Setiap orang Muslim diharuskan memberi sadqah. Para sahabah bertanya , Ya Rasulullah !! Bagaimana bagi orang yang tidak mempunyai kemampuan untuk memberi sadqah? Beliau bersabda : Ia harus berusaha keras untuk mencari sesuatu dengan tangannya sendiri, dari hasilnya ia sendiri akan mendapat faedah dan dia bisa memberi sadqah juga kepada orang lain. Mereka berkata, hal itupun jika tidak bisa dilakukan, bagaimana? Beliau bersabda : Ia hendaklah menolong orang yang memerlukan sesuatu bantuan. Para sahabah berkata, jika hal itupun tidak bisa dilakukan bagaimana? Rasulullah saw bersabda : “Hendaklah dia berbuat suatu amal kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan, maka itulah sadqah baginya.”
Ada sebuah hadis lagi diriwayatkan oleh Hazrat Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah saw bersabda : “ Seorang telah melihat sebatang pokok (pohon) kayu telah runtuh menghalangi jalan orang yang lewat disitu. Orang itu berkata : Demi Allah pokok kayu ini akan saya singkirkan dari jalan ini supaya orang-orang Muslim yang lewat disini tidak mendapat kesuiltan.” Allah swt sangat senang atas perbuatannya itu sehingga Dia memasukkannya kedalam surga.” Sebuah hadis lagi yang diriwayatkan oleh Hazrat Abu Said Al Khudri r.a. katanya, Hazrat Rasulullah saw bersabda : “ Orang yang menyembunyikan ilmu pengetahuan yang menurut pandangan Allah swt ilmu itu bisa memberi keuntungan atau memberi faedah kepada manusia, maka sebagai hukumannya pada hari Qiyamat Allah swt akan memasangkan tali kekang (tali kendali) dari api pada mulutnya.”
Jadi bagi seorang mukmin memperbanyak harta kekayaannya dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari pada hartanya bukanlah suatu keuntungan yang sejati baginya. Keuntungan yang sejati orang-orang mukmin adalah yang berusaha mencari keridhaan Allah swt yang kekal dan yang Account book-nya (buku rekeningnya) akan dibuka dan ditentukan pada hari Qiyamat.” Didalam hadis-hadis tersebut yang pertama kali telah disebutkan oleh Hazrat Rasulullah saw untuk memperoleh keuntungan adalah sadqah. Yang dibelanjakan untuk membantu keperluan sandang dan pangan orang-orang yang sangat memerlukan, orang-orang fakir, orang-orang miskin, dan bagi orang-orang yang sangat susah tidak berdaya.
Didalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hazrat Aisyah r.a. katanya, pada suatu ketika beliau menyembelih seekor kambing dan dagingnya dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin dan sedikit saja dari padanya disisihkan dirumah beliau. Ketika Hazrat Rasulullah saw bertanya kepada Hazrat Aisyah berapa bagian dari daging kambing yang disembelih itu disimpan dirumah? Hazrat Aisyah r.a. menjawab : “ Semua daging telah saya bagikan kepada fakir miskin, kecuali yang tersisa hanya segenggam tangan saja.” Maka Hazrat Rasulullah saw bersabda : “ Selain dari segenggam daging ini semua daging terselamat. Sebab pahala yang sesungguhnya akan diperoleh dari semua daging yang telah dikeluarkan untuk mendatangkan faedah bagi orang lain, dan dari situlah keuntungan sesungguhnya yang akan diperoleh. Dan keuntungan itulah yang akan tersimpan. Demikianlah teladan dari seorang Insan Kamil. Beliau tidak mengharapkan keuntungan dari benda-benda dunia. Dan tujuan beliau setiap sa’at semata-mata untuk meraih keridhaan Allah swt. Setiap manusia tidak bisa meraih kedudukan seperti yang telah beliau peroleh. Akan tetapi dengan menegakkan teladan seperti itu beliau saw telah memberi pelajaran kepada kita bahwa kita harus selalu memikirkan keuntungan bagi orang-orang fakir-miskin dan perhatian kita harus selalu tertuju kepada nilai keuntungan yang bisa diperoleh dari Allah swt. Apa yang telah beliau saw jelaskan itu sangat penting sekali bagi semua sehingga ketika seorang sahabah bertanya : Ya Rasulullah, jika seseorang tidak mendapat kekuatan untuk memberi sadqah apa yang harus dilakukan ? Beliau saw bersabda :” Hendaklah ia berusaha keras untuk mencari sesuatu dengan tangannya sendiri, dari hasilnya ia sendiri akan mendapat faedah dan orang lain juga akan mendapat faedah dari padanya. Janganlah kita menjadi beban bagi bangsa. Jika kalian berusaha mencari nafkah dan tidak menjadi beban bagi bangsa, maka selain itu kalian tidak akan menjadi tangan peminta-minta, melainkan menjadi tangan yang selalu memberi, kemudian akan menjadi orang penerima keridhaan Allah swt ”